JAKARTA, – ||MITRA NASIONAL
Malam pergantian Tahun masehi, adalah; malam yang begitu membudaya di meriahkan oleh ummat manusia di seluruh dunia. Namun sejatinya, itu bukanlah hari perayaan atau hari besar bagi umat Islam. Karena malam itu, begitu luar biasa berbagai maksiat berlangsung di seluruh dunia. Mulai dari meniup terompet ala kebiasaan yahudi, membakar petasan ala kaum penyembah api, begitupun hal-hal mubadzir Dan maksiat lainnya.
Sayangnya, sebagian besar ummat Islam justru tenggelam memeriahkannya dengan pesta kembang api menanti pergantian waktu serta dengan tiupan terompet ala yahudinya. Tak hanya itu, tahun baru adalah malam dimana alat kontrasepsi, obat-obatan terlarang dan miras menjadi laku keras.
Penginapan, villa, hotel, apartemen pun penuh diisi oleh keluarga yang berlibur bahkan muda mudi yang bukan pasangan halal. Untuk itu, wahai Ayah bunda, jagalah anak-anak kalian dari hal-hal itu semua.
Melihat dan mengetahui adanya ajang maksiat itu, apa yang harus kamu lakukan sebagai seorang Muslim? Bukankah perintah Amar’ma’ruf nahi munkar, adalah; sebuah kewajiban bagimu?!
Maka beberapa langkah yang bisa kamu lakukan, adalah:
1. Diantaranya, menyerukan kepada seluruh kaum muslimin untuk tidak ikut perayaan malam tahun baruan yang penuh dengan ajang maksiat itu.
2. Lebih baik di rumah saja sebagaimana malam-malam biasanya, berkumpul dengan sanak keluarga.
3. Bertepatan pergantian tahun ini juga jatuh pada awal bulan Rajab, maka alangkah lebih baik sebagai seorang muslim awali bulan ini dengan amal-amal sholeh sebab bulan ini buku catatan amalmu telah di tutup dan mulailah lembaran baru menjadi manusia yang lebih baik.
4. Hadiri majelis ilmu jika ada, dan beriktikaf di masjid. Perbanyak doa dan dzikir, Perbanyak muhasabah setahun terakhir apa yang udh di perbuat melihat semua maksiat di sekitar kita, jangan-jangan kita hanya mendiamkannya saja membiarkan semuanya seolah berkata yang penting bukan aku yang buat, padahal justru itulah menjadi maksiat kita membiarkan maksiat meraja lela. Bermuhasabah adakah amal bertambah atau justru dosa makin bertambah. Bermuhasabah apa yang udah kita perbuat untuk saudara kita di Palestina, setahun lebih mereka dibantai apakah kita peduli atau justru sibuk mempersholeh diri saja, seolah nahi munkar itu bukan bagian dari amal sholeh.
5. Luruskan niat dan kembalikan semuanya kepada Allah.
6. Tetaplah jaga ukhuwah, walau mungkin ada yg berbeda pandangan dalam menilai sesuatu hal. Jangan sampai ketika maksiat meraja lela kau hanya bisa diam saja, ketika agamamu dihina kaupun hanya diam saja, ketika saudaramu di Palestina dibantai kaupun lagi-lagi hanya diam saja. Namun, ketika amalan saudaramu dan cara dakwah mereka berbeda dengan pemahamanmu kau ribut bahkan sanggup mengkafirkannya, naudzubillah. Semoga Allah memberi taufiq dan hidayahnya kepada kita semua. Aamiin.
*(SYAMSUL RIZAL)*
Leave a Reply